Perusahaan semikonduktor Qualcomm yang selama ini dikenal sebagai produsen chip mobile, merambah bisnisnya ke bisnis chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Upaya ini mengantarkan Qualcomm ke pasar data center yang selama ini didominasi oleh perusahaan semikonduktor lain yaitu Nvidia dan AMD. Menurut pengumuman Qualcomm, pihaknya akan memasuki pasar chip AI yang ditujukan untuk data center lewat dua produk, yakni chip AI200 dan AI250. Keduanya dirancang untuk inferensi penerapan AI, yaitu proses penerapan AI yang fokus menjalankan model AI sudah jadi, bukan melatihnya. Konsep ini agak berbeda dengan chip AI Nvidia seperti H100 yang ditujukan untuk pelatihan dan inferensi model AI. Chip AI Qualcomm itu dapat dikonfigurasi sebagai server dengan sistem pendingin liquid-cooled untuk data center skala besar.
Seperti chip Snapdragon, kedua chip AI itu dirancang di atas arsitektur pemrosesan AI Hexagon, sehingga dinilai efisien. Arsitektur ini diadopsi ke chip data center agar mampu menangani beban komputasi AI yang jauh lebih besar. Qualcomm sesumbar bahwa desain chip AI-nya yang efisien dapat membuat sistem skala rak server yang kompetitif dari aspek biaya, ketimbang produk serupa dari Nvidia atau AMD. "Idenya adalah untuk membuktikan terlebih dahulu dalam komputasi mobile dan edge, sebelum meningkatkan skalanya ke tingkat data center," kata Durga Malladi, General Manager bisnis data center dan edge Qualcomm.
"Arsitektur kami memungkinkan pelanggan untuk membeli sistem rak lengkap atau menggabungkan chip kami dengan desain mereka sendiri," lanjut Malladi. Struktur server Qualcomm yang ditenagai chip AI itu sendiri menyerupai platform berbasis HGX Nvidia atau Instinct dari AMD, di mana raknya berukuran besar dan menampung lusinan akselerator yang saling terhubung sebagai satu uni komputasi.
Setiap raknya mengonsumsi daya sekitar 160 kilowatt, setara dengan GPU dengan performa tinggi saat ini seperti dari Nvidia. Namun tidak dijelaskan berapa kapasitas NPU yang bisa ditampung dalam satu rak, hanya dijelaskan bahwa chip AI-nya bisa mendukung memori 768 gigabyte. Adapun chip AI200 dijadwalkan rilis pada tahun 2026, disusul kemudian oleh chip AI250 pada tahun 2027. Namun Qualcomm menolak merinci harga masing-masing produk barunya itu. Yang jelas, Qualcomm berkomitmen memperbarui produk barunya ini setiap tahun. Artinya, perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat ini akan merilis chip AI baru setiap tahun, sebagaimana chip mobile untuk smartphone, dihimpun KompasTekno dari TechSpot. [Sumber : tekno.kompas.com]

